![]() |
Li Lan Si Bibir Sumbing |
Dia adalah Li Lan, anak kandung pasangan suami istri Zhang. Zhang yang sudah mempunyai seorang anak laki-laki ingin menambah satu anak lagi agar menjadi sepasang. Namun, tak disangka, Li Lan terlahir cacat dengan bibir sumbing.
Zhang dan istrinyapun kecewa, mereka berpikir jika sudah dewasa nanti, tidak ada yang mau menikahi anak perempuannya ini, dan bisa-bisa akan berdampak pada anak laki-lakinya juga dan tidak mendapatkan isteri.
Mereka kemudian memutuskan untuk membuang anak tersebut dipinggir jalan. Beruntung bayi malang itu ditemukan pasangan baik hati Li Jian dan istrinya, dan kemudian membawanya pulang.
Adalah pasangan Li Jian dan istrinya sudah menikah tujuh atau delapan tahun lamanya, tapi belum memiliki anak, sehingga mereka sangat suka ketika melihat bayi mungil tersebut, meski sedikit cacat.
Namun, karena bibir sumbingnya tersebut tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk operasinya. Tetangganya menyarankan lebih baik anak angkatnya itu diserahkan ke yayasan kesejahteraan sosial anak, tapi mereka menolaknya. Dan sejak itu, suami-istri ini pun mulai hidup hemat, berencana membawa anak perempuannya ke rumah sakit di kota untuk operasi bibr sumbingnya. Saat Li Lan berusia 5 tahun, orang tau angkatnya membawa Li Lan ke rumah sakit dan menurut dokter bibir Li Lan harus dioperasi sekitar lima atau enam kali secara bertahap agar bisa kembali normal. Meski biaya operasinya mahal mereka tetap senang mendengarnya karena melihat ada harapan.
![]() |
Li Lan yang Sekarang |
Li Lan kemudian membuka sebuah pabrik pengolahan produk kedelai di kampung. Pabrik tersebut mulai beroperasi dibawah pengelolaannya dan berkembang sangat cepat hingga bertambah luas. Dan sebagai rasa terima kasih kepada orang tuanya yang selama ini merawatnya, Li Lan membangun sebuah rumah baru dua lantai, dan mobil untuk orangtua angkatnya.
Sebenarnya orangtua Li Lan sudah memberitahu yang sebenarnya kepada Li Lan bahwa dia adalah anak yang di temukan sewaktu kecil dan bukan anak kandung mereka, namun, dengan tegas Li Lan mengatakan bahwa dia hanya punya satu ayah dan satu ibu yaitu mereka. Dan tentu saja orangtua Li Lan sangat senang mendengar kata-kata putrinya.
Ditahun ketiga usahanya berjalan, orang-orang di sekitar desapun bekerja di pabrik yang dibangun Li Lan. Saat pembukaan pabrik, banyak orang yang berdatangan memberikan ucapan selamat kepada Li Lan. Dan diantara kerumunan itu tampak sepasang suami isteri menghampiri Li Lan dan orangtua angkatnya, dan tanpa basa basi lagi langsung berkata :
"Xiao Lan(nama kecil Li Lan), apa kamu masih kenal sama kami ? Kami adalah orangtua kandungmu, sedangkan mereka itu bukanlah ayah-ibu kandungmu, kamilah orangtua kandungmu."
"Saat itu, kamu masih punya saudara laki-laki, karena kami tidak sanggup merawat dan membesarkanmu, jadi….kamu harus memaafkan kami ya…saat itu kami memang benar-benar terpaksa."
Mendengar hal tersebut, Li Lan dan orang tua angkatnya terkejut kemudian sambil menatap orangtua kandungnya di hadapannya itu, dengan tegas dan terbuka Li Lan berkata :
“Saya adalah anak kandung mereka! Saya Li Lan, dalam seumur hidup ini hanya punya satu ayah yaitu Li Jian, tidak ada ayah kedua ! “ “Siapa yang membuang saya ke pinggir jalan? Siapa yang merasa malu punya anak seperti saya ? Lalu siapa yang memandang saya sebagai anak kesayangannya ? “ “Siapa yang merasa takut saya hanya akan merepotkan mereka? Dan siapa yang menghabiskan seluruh harta keluarga hanya untuk mengobati saya ? “
"Saya tahu persis dan sadar akan semua ini, kalian tidak perlu mengajariku, memang kalian yang melahirkanku ke dunia ini, tapi merekalah (sambil menunjuk ke orangtua angkatnya) yang memberi saya hidup sampai detik ini!"
Muka suami dan istri pak Zhang memerah dan diam seribu bahasa mendengar suara hati Li Lan yang tegas, kemudian Li Lan masuk ke dalam dan mengambil sebuah amplop besar kemudian diserahkan ke orangtua kandungnya. Kemudian Li Lan dan orang tuanya angkatnya pergi meninggalkan mereka. Sementara itu, orangtua kandung Li Lan membuka amplop dari Li Lan, putri kandungnya, di dalam amplop terselip uang sebesar 50 juta rupiah dan secarik kertas berisi satu kalimat singkat :
"Terima kasih telah melahirkan saya ke dunia, dan jangan pernah bertemu lagi."
Itulah kisah mengharukan dari Li Lang, semoga kita semua dapat mengambil hikmah berharga dari kejadian ini
Sumber Referensi :
http://palembang.tribunnews.com/2017/11/09/sedih-dibuang-karena-bibir-sumbing-30-tahun-kemudian-balasan-wanita-ini-bikin-orangtuanya-menangis
http://www.erabaru.net/2017/10/29/karena-berbibir-sumbing-dia-dibuang-beruntung-dia-diadopsi-pasutri-yang-baik-hati-30-tahun-kemudian-orangtua-kandungnya-datang-mengakuinya-namun-ini-yang-dilakukannya/
http://www.cerpen.co.id/post_145985.html
http://www.cintawanita.com/berita/astaga-karena-sumbing-anak-ini-di-terlantarkan-oleh-orang-tuanya-tak-disangka-nasib-berkata-lain-30-.html